WEB

Sabtu, 18 Juni 2011

tak ujung nyata

aku bermalam mengantungi hiruk pikuk
tak tau kapan akan berakhir
hanya sabda Nya lah...
hmmmm....tak tau pun apa yang ku tulis kini
lama nian aku terpuruk dalam ketidaksengajaan
yang akhirnya berujung pada kesepian ini.

sungguh tak ada artinya ketika aku bangun dan menatap cahaya mentari
sungguh tak sopan sekali aku menyapa hari yang kian memanas

meski aku terkapar dalam himpunan kekesalan
aku tak padam untuk menyapa dia...
dia adalah jiwa yang selalu kuingini
dalam rautan sang sastra
yang kini aku menoleh ke arah sang senja
yang kemudian ku sadari bahwa aku masih ada dalam genggaman sang jiwa

satu.....
hingga ke seratus kali...
kuterus melahap amukan emosi ini
tanpa akhir yang nyata
aku menutup diri
tak tenang danku temukan diriku bagai patung takk berdaya

kali pertama aku mencoba..
kali kedua...
hingga kali ketiga...
ku usap, dan  kuhapus semua tentang tanya yang tak kunjung berujung..


khalis ataya,
Kolong kamar 18 Juni 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar